Minggu, 12 Mei 2019

MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN

merancang media pembelajaran


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
“MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN”

By: "Sang Putri Al-Istiqomah"

Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan mutu proses kegiatan belajar mengajar. Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikro prosesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif.
Klasifikasi media pembelajaran berdasarkan hierarki pemanfaatannya menurut Duncan, semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya dan semakin luas lingkup penggunaannya. Sebaliknya semakin rendah perangkat media yang digunakan biaya akan menjadi murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya.
Dengan pengklasifikasian media pembelajaran dapat diketahui karakteristik media menurut tinjuan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh si pemakai dan sebagainya. Juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkat hierarki belajar. Klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisien serta efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
            Nah…. Untuk merancang media pembelajaran, perlu untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut:
A.  Dasar-Dasar Pemilihan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara lain, ia merasa sudah akrab dengan media itu (papan tulis atau proyektor transparansi), ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, misalnya diagram pada flip chart, atau media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia tetapkan.
Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media :
1. Objektivitas, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, media pembelajaran  menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi.
2. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya maupun strukturnya.
3.  Sasaran program, ialah peserta didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran.
4.  Situasi dan kondisi, meliputi kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan digunakan, serta peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
5. Kualitas teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat.
6. Keefektifan dan efisiensi penggunaan, dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, serta waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan atau memilih media pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran.
1. Guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa.
2. Guru terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, dan beberapa media tiga dimensi, dan media proyeksi.
3. Pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pengajaran. Menilai keefektifan media pengajaran penting bagi guru agar ia bisa menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan atau tidak selalu diperlukan dalam pengajaran sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa.
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1.    Ketepatannya dengan tujuan pengajaran
2.    Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
3.    Kemudahan memperoleh media
4.    Keterampilan guru dalam menggunakannya
5.    Tersedia waktu untuk menggunakannya
6.    Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
B.  Dasar-Dasar Pemilihan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara lain, ia merasa sudah akrab dengan media itu (papan tulis atau proyektor transparansi), ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, misalnya diagram pada flip chart, atau media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia tetapkan.
Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media :
1. Objektivitas, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, media pembelajaran  menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi.
2. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya maupun strukturnya.
3.  Sasaran program, ialah peserta didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran.
4.  Situasi dan kondisi, meliputi kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan digunakan, serta peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
5. Kualitas teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat.
6. Keefektifan dan efisiensi penggunaan, dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, serta waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan atau memilih media pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran.
1. Guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa.
2. Guru terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, dan beberapa media tiga dimensi, dan media proyeksi.
3. Pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pengajaran. Menilai keefektifan media pengajaran penting bagi guru agar ia bisa menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan atau tidak selalu diperlukan dalam pengajaran sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa.
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1.    Ketepatannya dengan tujuan pengajaran
2.    Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
3.    Kemudahan memperoleh media
4.    Keterampilan guru dalam menggunakannya
5.    Tersedia waktu untuk menggunakannya
6.    Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Profesor Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pasca Sarjana IKIP Malang tahun 1982 mengatakan bahwa dalam pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwasanya media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi pembelajaran, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber serta prosedur penilaiannya juga harus dipertimbangkan.
C.  Langkah-Langkah Dalam Rancangan Media Pengajaran
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam perencanaan media pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs menyarankan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Merumuskan tujuan pembelajaran
2.      Mengklasifikasikan tujuan berdasarkan domain atau tipe belajar
3.      Memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung
4.      Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa
5.      Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran
6.      Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai
7.      Menentukan media yang terpilihkan digunakan
8.      Menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut
9.      Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa
10.  Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan media.
Secara umum dapat diperinci langkah-langkah perencanaan media sebagai berikut:
1.    Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa.
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Dalam proses belajar, yang dimaksud dengan kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.
2. Merumuskan tujuan instruksional (Instructional objective) dengan operasional dan khas.
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Audience adalah menyebutkan sasaran/ audien yang dijadikan sasaran pembelajaran, Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung, Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau di mana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya, Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkret kepada yang abstrak.
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
Alat pengukur keberhasilan ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku. Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya.
5. Menulis naskah media.
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.
6. Mengadakan tes dan revisi.
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektivitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.

Sekian dan Terimah Kasih

Semoga Bermanfaat

Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEDIA BERBASIS VIDEO

video بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته “MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDE...