بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْـــــم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
“MEDIA ALAT PERAGA SMA/SMP”
By:
“Sang Putri Al-Istiqomah”
Alat
Peraga
Kata kunci dalam
memahami alat peraga dalam konteks pembelajaran adalah Nilai Manfaat ,
dalam arti segala sesuatu alat yang dapat menunjang keefektifan dan
efesiensi penyampaian, pengembangan dan pemahaman informasi atau pesan
pembelajaran. Ada istilah lain dari alat peraga ini, diantaranya
sering disebut sebagai sarana belajar.
Sebagai
ilustrasi, misalnya Pak Budi akan mengajarkan bagaimana gambar dalam
televisi bisa terlihat di layar, maka Pak Budi membawa televisi ke kelas,
kemudian ia membukanya di depan kelas, kemudian menjelaskan satu-persatu fungsi
dari masing-masing komponen televisi tersebut kepada siswa sehingga siswa
memahami kenapa gambar terlihat pad alayar televisi. Dalam ilustrasi tersebut
kedudukan televisi adalah sebagai alat peraga , bukan sebagai media.
Pemilihan Alat Peraga
Terdapat kriteria yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan alat peraga untuk pembelajaran masa kini terutama
jika melihat karakteristik KBK, yaitu mencakup:
1.
kesesuaian alat pengajaran yang
dipilih dengan materi pengajaran atau jenis kegiatan yang akan dilakukan
oleh siswa;
2.
kemudahan dalam memperoleh alatnya
dan kemudian dalam perancangannya;
3.
kemudahan dalam penggunaannya;
4.
terjamin keamanan dalam
penggunaannya;
5.
kemampuan dana;
6.
kemudahan dalam penyimpanan,
pemeliharaan dan sebagainya.
A. Pengertian
1. Media
Kata
media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Gerlac dan Ely (1971) mengatakan bahwa media
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, dan sikap.
Menurut Sadiman dkk, “Media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
meransang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. Menurut Gagne, “Media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar”.
Jadi dapat disimpulkan, media adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seseorang ke orang lain sehingga
dapat memotivasinya untuk belajar.
2. Alat Peraga
Briggs dalam Noehi Nasution (2004)
berpendapat bahwa harus ada sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (Pesan
Kurikuler) supaya terjadi proses belajar. Karena itu dia mendefinisikan
alat peraga sebagai alat peraga sebagai ; “Wahana Fisik Yang Mengandung
Materi Pembelajaran”.
Menurut
Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung
atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Alat peraga adalah suatu
benda asli dan benda tiruan yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang
menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi peserta didik.
Model
benda nyata yang digunakan untuk mengurangi keabstrakan materi matematika
dinamakan alat peraga pembelajaran matematika. Alat peraga matematika dapat
diartikan sebagai suatu perangkat benda yang dirancang, dibuat, dihimpun atau
disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika.
3. Perbedaan Media dan Alat Peraga
Perbedaan media
dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu
sumber belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu
pembelajaran saja; dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian
integral dari seluruh proses atau kegiatan.
Media
memiliki tugas sebagai guru dan menjadi sumber belajar bagi peserta didiknya.
Dengan demikian media memiliki peran utama dalam keberhasilan pendidikan
sedangkan alat peraga hanya menjadi perantara dalam memudahkan penyampaian
informasi dari guru kepada peserta didiknya.
B. Fungsi dan Peranan Alat Peraga dan Media dalam Pembelajaran
Matematika
Pada
dasarnya peserta didik belajar melalui yang konkrit. Untuk memahami konsep
abstrak, anak memerlukan benda-benda konkrit (riil) sebagai perantara.
Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahami akan mengendap, melekat, dan tahan
lama bila ia belajar melalui berbuat dan memahami pengertian, bukan hanya
melalui mengingat fakta.
Dengan
demikian alat peraga dalam pembelajaran matematika berfungsi sebagai :
a. Motivasi dalam proses belajar mengajar, khususnya bagi
peserta didik akan dapat timbul minat belajar sehingga tercapainya tujuan
belajar
b. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit
sehingga lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti serta dapat ditanamkan pada
tingkat yang lebih rendah
c. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda
di alam sekitar akan lebih dapat dipahami dengan jelas
d. Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit
yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai objek penelitian
maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru.
Oleh
karena itu, fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan
dari konsep, agar peserta didik mampu menangkap arti sebenarnya konsep
tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi obyek/alat peraga maka
peserta didik mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari
tentang arti dari suatu konsep.
Selain
dari fungsi atau faedah di atas penggunaan alat peraga itu dapat dikaitkan dan
dihubungkan dengan :
1. Pembentukan konsep
2. Pemahaman konsep
3. Latihan dan penguatan
4. Pelayanan terhadap perbedaan individual termasuk pelayanan
terhadap anak lemah dan anak berbakat
5. Pengukuran yaitu alat peraga yang dapat dipakai sebagai alat
ukur
6. Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru
serta penyimpulannya secara umum; alat peraga sebagai obyek penelitiannya
maupun sebagai alat untuk meneliti
7. Pemecahan masalah pada umumnya
8. Menumbuhkan minat untuk berfikir
9. Menumbuhkan minat untuk berdiskusi
10. Menarik
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar
mengajar
Fungsi
media pembelajaran antara lain sebagai berikut:
a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh dua orang peserta didik yang hidup di dua lingkungan yang berbeda dan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media
dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.
b. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta
didik dengan lingkungan.
c. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
d. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan
realitis.
e. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
f. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta
didik belajar.
g. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu
yang konkrit sampai kepada yang abstrak.
C. Jenis-jenis Alat Peraga dan Media
Sebelum
mengenal jenis-jenis alat peraga dan media, terlebih dahulu diketahui bahwa
alat peraga itu dapat berupa benda riil dan gambar atau diagram. Keuntungan
alat peraga benda riil adalah benda-benda itu dapat dipindah-pindahkan
(dimanipulasikan). Sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan dalam bentuk
tulisan. Oleh karena itu, untuk bentuk tulisan harus dibuat gambarnya, tetapi
tidak dapat dimanipulasikan.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga adalah sebagai berikut:
1. Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat).
2. Bentuk dan warna menarik.
3.
Sederhana dan mudah dikelola.
4. Ukuran sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.
5. Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk riil,
gambar atau diagram.
6. Sesuai dengan konsep matematika.
7. Dapat menunjukan konsep matematika dengan jelas.
8. Peragaan itu dapat menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep
berfikir abstrak siswa.
9. Bila kita mengharapkan agar peserta didik belajar aktif (individual
atau berkelompok) alat peraga yang di gunakan dapat diraba, dipegang,
dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dan dicopot (diambil dari susunannya).
10. Kadangkala
alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak).
a) Kelebihan dan kekurangan
penggunaan alat peraga
Adapun kelebihan penggunaan alat peraga
antara lain :
1. Menumbuhkan minat belajar peserta didik karena pelajaran
menjadi lebih menarik
2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga peserta didik
lebih mudah memahaminya
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga peserta didik
tidak akan mudah bosan
4. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti : mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan sebagainya.
Sedangkan kekurangan penggunaan alat
peraga antara lain :
1. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut
guru.
2. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
3. Perlu kesediaan berkorban secara materi
b) Jenis-jenis media pembelajaran
Berikut ini jenis-jenis media
pembelajaran yang digunakan :
1. Media visual dua dimensi tidak transparan yaitu media yang
dapat dilihat tetapi tidak dapat disentuh dan bersifat semu.
Adapun contoh media visual dua dimensi tidak transparan antara
lain:
a. Grafik
b. Chart atau bagan
c. Peta
d. Diagram
e.
Poster
Kelemahan
dari media visual tidak transparan adalah media tersebut disajikan tidak
bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan jenis media audio visual. Sedangkan kelebihan dari media visual tidak transparan adalah
dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang
disajikan dalam dua format, verbal dan visual.
2. Media visual dua dimensi yang transparan yaitu media yang
dapat dilihat dan dapat disentuh.
Adapun contoh media visual dua dimensi transparan antara lain:
a. Film slide / bingkai (film transparan yang umumnya berukuran 35 mm)
b. OHP (Overhead projector
)/OHT(Overhead
transparancy)
c. Film strip
d. Micro film
Kelemahan
dari media visual dua dimensi transparan diantaranya adalah tidak cocok
digunakan bagi orang yang memiliki kelainan pada penglihatan, tidak semua orang
bisa menggunakan media ini. Sedangkan kelebihannya
adalah pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang
sehingga guru dan murid dapat saling melihat.
3. Media visual tiga dimensi yaitu media yang dapat dilihat.
Adapun contoh media visual tiga dimensi antara lain:
a. Benda sesungguhnya
b. Model
c. Specimen
d. Diorama
Kelemahannya
adalah media tersebut tidak dapat disajikan dalam buku (tulisan). Sedangkan kelebihan dari media visual tiga dimensi adalah media
tersebut bisa dilihat dan dapat dipindah-pindahkan (dimanipulasikan).
4. Media audio yaitu suatu media yang dapat digunakan melalui
indra pendengaran.
Adapun contoh media audio antara lain :
a. Radio
b. Audio tape recorder
c. Alat music modern / tradisional
d. CD player
Kelemahan
dari media audio adalah tidak semua orang bisa mendengarnya, bagi orang yang
mempunyai kelainan pada pendengaran tidak cocok menggunakan media ini. Sedangkan kelebihan dari media ini adalah media audio telah menjadi
peralatan yang sangat lumrah dan mudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat,
ketersediaannya dapat diandalkan dan tidak menyita banyak waktu.
5. Media audio visual yaitu media yang dapat digunakan
melalui indra pendengaran dan indra penglihatan.
Adapun contoh audio visual antara lain :
a. Televisi
b. Video system
c. Sinema film
d. VCD
Kelemahan
dari audio visual adalah media ini hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah
dan tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk
melihat secara rinci gambar yang disiapkan. Sedangkan kelebihan dari audio visual adalah media ini bisa menampilkan
langsung apa yang ingin ditampilkan atau yang diajarkan.
6. Multimedia adalah media yang mempunyai multifungsi artinya
multimedia ini merupakan suatu media yang dapat dilihat, didengar, dan dapat
diotak-atik sesuai dengan keinginan penggunanya.
Adapun contoh multimedia antara lain:
a. Computer
b. Laptop
Kelemahan
pada multimedia diantaranya adalah penggunaannya masih dianggap mahal. Sedangkan kelebihan pada multimedia adalah mampu menjangkau objek yang
jauh. Media ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
perorangan sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.
c)
Jenis-jenis alat peraga dalam
pembelajaran matematika
Adapun jenis-jenis
alat peraga dalam pembelajaran matematika antara lain :
a. Alat peraga kekekalan luas
Luas
daerah persegi panjang, luas daerah bujur sangkar, luas permukaan balok,
tangram, luas permukaan kubus, dan lain-lainnya.
b. Alat peraga kekekalan panjang
Tangga
garis bilangan, neraca bilangan, mistar hitung, batang Coisenaire.
c. Alat peraga kekekalan volum
Blok
Dienes, volume kubus, volum balok, volum bola, volum kerucut, volum limas.
d. Alat peraga kekekalan banyak
Abacus
Biji (Romawi, Rusia, dan Cina/Jepang), lidi dan kartu nilai tempat.
e. Alat peraga untuk pengukuran dalam matematika
Meteran,
busur derajat, klinometer, jangka sorong, roda meteran, hypsometer, jepit bola,
dan lain-lainya.
f. Bangun-bangun geometri
Macam-macam
daerah segitiga, pengubinan daerah segitiga, pengubinan daerah lingkaran,
pengubinan daerah ellips, pengubinan daerah segi banyak, kerangka benda ruang
dan benda-benda ruang.
g. Alat peraga untuk permainan dalam matematika
Mesin
fungsi, menara Hanoi, mobiles, kartu domino, kartu penebak angka, nomograf, dan
lain-lainnya.
Di
bawah ini akan dijelaskan beberapa contoh alat peraga yang biasa digunakan
dalam pembelajaran matematika:
1. Tangram
Tangram ini berasal dari Cina kuno. Tangram dapat dibeli di
pasaran, tetapi dapat juga dengan mudah dibuat sendiri. Biasanya, tangram ini
terdiri dari 7 buah potongan yang terdiri dari 5 buah segitiga, 1 persegi, dan
1 jajargenjang. Penyusunan tangram ini terdapat 13 bentuk yang mungkin terdiri
dari 1 segitiga, 6 segiempat, 2 segilima, dan 4 segienam. Aktivitas tangram ini
untuk melatih anak-anak dalam pemecahan masalah tertentu seperti cara
coba-coba.
2.
Menara Hanoi
Fungsi
atau kegunaan dari menara Hanoi adalah untuk menemukan barisan bilangan dengan
cara bermain.
Cara
penggunaanya adalah:
Pindahkan
susunan cakram dari satu tiang ke tiang yang lain dengan susunan seperti semula
dengan aturan:
·
Pindahkan hanya satu cakram pada
setiap pemindahan
Cakram yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas
cakram yang lebih kecil
3.
Batu
Batu
adalah alat peraga paling sederhana yang dapat digunakan dalam operasi bilangan
dan peluang.
4. Kuadrat Jumlah
Kuadrat jumlah berfungsi membantu siswa dalam memahami
pengertian jumlah kuadrat dua variabel dengan menggunakan luasan bangun datar.
Kuadrat jumlah digunakan sebagai alat peraga pada materi persamaan kuadrat.
Cara
penggunaanya adalah:
a. Susun dan letakkan bangun yang terdiri dari persegi dan
persegi panjang papan persegi yang panjang sisinya a+b
b. Tunjukkan bahwa panjang sisi persegi dari bingkai tersebut
adalah (a+b) dengan melihat batasan-batasan dari potongan
c. Tunjukkan bahwa luas dari binkai adalah (a+b)(a+b)
d. Kemudian amati luasan bingkai yang terbentuk dari potongan-potongan:
a2, ab, ab dan b2
e. Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa (a+b)(a+b) = a2+2ab+b2
(a+b)2 =
a2+2ab+b2
5. Model Phytagoras
Gambar
di samping adalah sebuah alat peraga yang di gunakan untuk menunjukkan
kebenaran rumus phytagoras bahwa kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat
siku-sikunya.
Cara
penggunaannya adalah :
a. Buatlah
potongan-potongan tripleks kemudian translasikan potongan-potongan tripleks
tersebut pada bujur sangkar kecil dan sedang ke bujur sangkar besar (sisi
miring segitiga)
b. Setelah
potongan-potongan tersebut tepat memenuhi luasan bujur sangkar sisi miring maka
telah terbukti kebenaran rumus phytagoras.
6. Volume Kubus
Volume
kubus berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami konsep volume kubus dan
menunjukkan bagaimana cara memperoleh volum kubus. Cara penggunaannya :
a.
Mula-mula isikan satu persatu
kubus-kubus kecil ke dalam kubus besar sehingga penuh sambil membilang,
ternyata kubus besar dapat dipenuhi oleh 27 buah kubus kecil.
b.
Hitunglah banyaknya kubus kecil pada
bagian panjang, bagian lebar, dan pada bagian tinggi.
c.
Ternyata banyaknya kubus kecil untuk
ketiga bagian tersebut sama yaitu masing-masing 3 buah dan jika dikalikan 3 x 3
x 3 = 27. Hasilnya sama dengan jumlah kubus-kubus kecil yang memenuhi kubus
besar.
7.
Klinometer
Klinometer merupakan alat pengukur sudut. Dengan bantuan
peraga klinometer, kita dapat mengukur tinggi suatu benda di sekitar kita,
misalnya pohon, gedung, tiang, dll.
Klinometer sendiri berfungsi dalam membantu menentukan
besarnya sudut elevasi dan klinometer dapat digunakan sebagai alat peraga pada
materi trigonometri.
Cara penggunaannya adalah:
Penggunaan klinometer sebaiknya dilakukan oleh dua orang,
satu orang memegang dan membidik sasaran yang akan di ukur dan satu orang yang
lain melakukan pengamatan dengan membaca sudut dan mencatat hasilnya.
8. Volume limas
Pada
gambar di samping tampak ada 3 limas siku-siku yang kongruen. Jika ketiga
limas tersebut digabungkan maka akan terbentuk suatu kubus dengan sisinya
adalah sisi alas limas tersebut.
Jadi
volum limas sama dengan sepertiga volum kubus.
9. Pengubinan
Gambar
di samping adalah beberapa macam model ubin yang dapat digunakan untuk
menemukan pola-pola pengubinan dan meningkatkan kreativitas serta daya tarik
siwa terhadap keindahan pola, dapat mengembangkan daya hayal siswa terhadap
bangun geometri.
Sekian dan Terimah Kasih
Semoga Bermanfaat
Wassalamu’alaikum
Warohmatulloohi Wabarokaatuh
good revlexion
BalasHapus